BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Monday, December 27, 2010

PasaNgan

”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS Ar Rum : 21)

Sahabat Hikmah...

Dalam memilih pasangan dan berkeluarga

Tentu kita ingin mendapatkan yang terbaik.

Tetapi kadang kita hanya ingin mempunyai pasangan yang terbaik.

Tetapi diri kita belum baik...

Apakah kita akan mendapatkannya ?

Padahal yang namanya PASANGAN harus SESUAI satu dengan lainnya.

”Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” ( QS Adz Dzariyaat : 49)

Masalah jodoh sudah ditentukan oleh Allah.

Bila kita baik, maka pasangan kitapun akan baik.

Bila kita tidak baik, maka pasangan kitapun akan tidak baik pula.

Laki-laki yang sholeh menjadi pasangan wanita yang sholehah.

Wanita yang sholehah menjadi pasangan laki-laki yang sholeh.

Tidak mungkin laki-laki sholeh memilih isteri yang masih mengumbar aurat.

Dan tidak mungkin wanita sholehah akan memilih suami yang tidak sholat.

LEBAH yang baik akan mendatangi BUNGA yang banyak madunya.

LALAT yang paling menjijikkan akan mendatangi BANGKAI yang sudah busuk baunya.

Jadi marilah perBAIKi diri, niscaya pasangan kitapun akan BAIK.

Jadilah wanita sholehah dan laki-laki sholeh,

niscaya pasangan kita pun akan sama.

”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (QS An Nur:26)

Antara Mata Dab Hati...ehem2....hehe

“MATA adalah panglima HATI.

Hampir semua perasaan dan perilaku awalnya dipicu oleh pandangan MATA.

Bila dibiarkan MATA memandang yang dibenci dan dilarang...

Maka pemiliknya berada ditepi jurang bahaya.

Meskipun ia tidak sungguh-sungguh jatuh kedalam jurang.”

(Imam Ghazali rahimahullah dalam kitab Ihya Ulumuddin.)

Beliau memberi wasiat agar tidak menganggap ringan masalah pandangan. Beliau juga mengutip sebuah syair:

“Semua peristiwa besar awalnya adalah MATA.

Lihatlah api besar yang awalnya berasal dari percikan api.”

Hampir sama dengan bunyi syair tersebut, sebagian salafushalih mengatakan:

“Banyak makanan haram yang bisa menghalangi orang melakukan shalat tahajjud dimalam hari.

Banyak pula pandangan kepada yang haram sampai menghalanginya dari membaca kitabullah.”

Sahabat Hikmah...

Semoga Allah memberikan naungan barakah-Nya kepada kita semua.

Fitnah ujian tak pernah berhenti.

Sangat mungkin, kita kerap mendengar bahkan mengkaji masalah MATA.

Tapi belum tentu kita termasuk dalam kelompok orang yang bisa memelihara MATAnya.

Padahal, seperti diungkapkan oleh Imam Ghazali tadi, orang yang keliru menggunakan pandangan, berarti ia terancam bahaya besar karena MATA adalah pintu paling luas yang bisa memberi banyak pengaruh pada HATI.

Menurut Imam Ibnul Qayyim:

MATA adalah penuntun,

sementara HATI adalah pendorong dan pengikut.

Yang pertama, MATA memiliki kenikmatan pandangan.

Sedang yang kedua, HATI memiliki kenikmatan pencapaian,

“Dalam dunia nafsu keduanya adalah sekutu yang mesra.

Jika terpuruk dalam kesulitan, maka masing-masing akan saling mencela dan mencerai.”

Sahabat Hikmah...

Simak juga dialog imajiner yang beliau tulis dalam kitab Raudhatul Muhibbin,

Kata HATI kepada MATA:

"Kaulah yang telah menyeretku pada kebinasaan dan mengakibatkan penyesalan

karena aku mengikutimu beberapa saat saja.

Kau lemparkan kerlingan MATAmu ke taman dan kebun yang tak sehat.

Kau salahi firman Allah, "Hendaklah mereka menahan pandangannya" (QS An Nur: 30/31)

Kau salahi sabda Rasulullah saw,"MEMANDANG wanita

adalah PANAH BERACUN dari berbagai macam panah IBLIS.

Barangsiapa meninggalkannya karena TAKUT pada Allah, maka Allah akan memberi balasan IMAN padanya,

yang akan didapati keLEZATan dalam HATInya." (HR.Ahmad)

Tapi MATA berkata kepada HATI:

"Kau zalimi aku sejak awal hingga akhir.

Kau kukuhkan dosaku lahir dan batin.

Padahal aku hanyalah utusanmu

yang selalu taat dan mengikuti jalan yang engkau tunj

ukkan.”

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya dalam tubuh itu ada segumpal darah. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik pula. Dan jika ia rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal darah itu adalah HATI " (HR. B

ukhari dan Muslim).

HATI adalah raja.

Dan seluruh tubuh adalah pasukannya.

Jika rajanya baik maka baik pula pasukannya.

Jika rajanya buruk, buruk pula pasukannya.

Wahai HATI, jika engkau dianugerahi pandangan,

tentu engkau tahu bahwa rusaknya pengikutmu adalah karena kerusakan dirimu,

dan kebaikan mereka adalah kebaikanmu.

Sumber bencana yang menimpamu adalah karena engkau tidak memiliki cinta pada Allah, tidak suka dzikir kepada-Nya, tidak menyukai firman, asma dan sifat-sifatNya.

Allah berfirman, "Sesungguhnya bukan MATA itu yang buta, tetapi yang buta adalah HATI yang ada di dalam dada". (QS.AI-Hajj:46)

Sahabat Hikmah...,

Banyak sekali kenikmatann yang menjadi buah memelihara MATA.

Coba perhatikan tingkat-tingkat manfaat yang diuraikan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam Al-Jawabul Kafi Liman Saala Anid Dawa’i Syafi.

"Memelihara pandangan MATA...

menjamin keBAHAGIAan seorang hamba di dunia dan akhirat.

Memelihara pandangan...

memberi nuansa keDEKATan seorang hamba kepada Allah.

Menahan pandangan...

juga bisa mengKUATkan HATI

dan membuat seseorang lebih merasa BAHAGIA.

Menahan pandangan ...

juga akan mengHALANGi pintu masuk SYAITHAN ke dalam HATI.

Mengosongkan HATI untuk berpikir pada sesuatu yang bermanfaat...

Allah akan meliputinya dengan CAHAYA.

Itu sebabnya, setelah firman-Nya tentang perintah untuk mengendalikan pandangan MATA dari yang haram,

Allah segera menyambungnya dengan ayat tentang "NUR", cahaya.

(Al-Jawabul Kafi, 215-217)

Sahabat Hikmah...

Perilaku MATA dan HATI adalah sikap tersembunyi yang sulit diketahui oleh orang lain,

kedipan MATA apalagi kecenderungan HATI,

merupakan rahasia diri yang tak diketahui oleh siapapun, kecuali Allah swt,

"Dia (Allah) mengetahui (pandangan) MATA yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh HATI ". (QS. Al-mukmin:l9).

Itu artinya, memelihara pandangan MATA akan menuntun suasana HATI,

sangat tergantung dengan tingkat keIMANan dan kesadaran penuh akan ‘ilmuLlah (pengetahuan Allah) .

Pemeliharaan MATA dan HATI, adalah identik dengan tingkat keIMANan seseorang.

Sahabat Hikmah...

Dalam sebuah hadits dikisahkan,

Pada hari kiamat ada sekelompok orang yang membawa hasanat (kebaikan) yang sangat banyak . Bahkan Rasul menyebutnya, kebaikan itu bak sebuah gunung. Tapi ternyata, Allah swt tak memandang apa-apa terhadap prestasi kebaikan itu. Allah menjadikan kebaikan itu tak berbobot, seperti debu yang berterbangan. Tak ada artinya. Rasul mengatakan, bahwa kondisi seperi itu adalah karena mereka adalah kelompok manusia yang melakukan kebaikan ketika berada bersama manusia yang lain. Tapi tatkala dalam keadaan sendiri dan tak ada manusia lain yang melihatnya, ia melanggar larangan-larangan Allah. (HR. Ibnu Majah)

Kesendirian, kesepian, kala tak ada orang yang melihat perbuatan salah,

adalah ujian yang akan membuktikan kualitas iman.

Di sinilah peran mengendalikan MATA dan kecondongan HATI termasuk dalam situasi kesendirian,

karena ia menjadi bagian dari suasana yang tak diketahui oleh orang lain,

"Hendaklah Engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya.

Jika Engkau tidak melihat-Nya yakinilah bahwa Ia melihatmu".

Begitutulah IHSAN menurut Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam.

Thursday, October 14, 2010

k!sah wan!ta bertudung labuh


Aku tidak mahu berbicara panjang tentang kewajipan menutup aurat. Apa yang ingin kukongsi di sini adalah tentang beberapa peristiwa dalam hidupku yang membuatkan aku berasa tudung labuh itu benar-benar istimewa. Allah banyak kali menyelamatkan dan memudahkan urusanku dengan asbab tudung labuh.

Dikejar Tebuan Tanah

Dalam satu program motivasi remaja, aku menyertainya sebagai salah seorang fasilitator. Antara aktiviti yang dilakukan ialah jungle trekking. Aku mengetuai barisan remaja puteri yang siap sedia memasuki hutan. Taklimat dan doa dimulakan. Menderap ke tengah belantara, tiba-tiba peserta puteri paling depan terlanggar sarang tebuan tanah. Tebuan tanah berterbangan garang. Sedia menyerang. Peserta itu menjerit kesakitan kerana disengat. Peserta di belakangnya turut menjerit ketakutan. Aku yang turut berada di barisan depan ketika itu melaungkan takbir. Lantas mengarahkan peserta yang lain berundur. Mereka bertempiaran lari.

Sementara aku tetap bertahan di situ. Kututup sebahagian wajahku dengan tudung labuhku. Tangan turut kusembunyikan di bawah tudung labuh. Kulindungi beberapa peserta yang terkepung dengan tudung labuhku agar tidak disengat lagi. Segera kubawa mereka berundur. Ajaibnya, seekor tebuan pun tidak berjaya menyengatku. Subhanallah! Maha Suci Engkau yang menyelamatkan aku dengan secebis kain buruk ini.

Terlindung daripada Mata Mat Rempit

Suatu hari, aku ingin pulang ke kampusku di UIA setelah bercuti pertengahan semester di kampung halaman. Seperti biasa, aku membeli tiket bas dan berusaha mencari bas yang mempunyai tempat duduk seorang. Request. Ini penting bagi mengelakkan aku terpaksa bermalam di dalam bas dengan bertemankan seorang lelaki asing di sebelah. Akhirnya kumembeli tiket dengan sebuah syarikat bas yang belum pernah kunaiki . Sebelum menaiki bas, aku berpesan kepada pemandu kedua agar menurunkan aku di Greenwood. Semua mata terlena melepaskan kelelahan hidup dengan mengembara ke alam mimpi yang seketika. Kedengaran sayup-sayup suara pemandu bas mengejutkan aku dari tidurku. Lantas aku terjaga separuh sedar. Ketika itu, aku duduk di kerusi seorang paling depan, tidak jauh dari pemandu.

Jam baru menunjukkan pukul 4.30 pagi. Badanku amat penat dan urat kepala terasa merenyuk. Aku bangkit dari kerusiku dalam keadaan mamai menuruni bas. Ketika berada di luar bas, aku masih sangat mengantuk. Terasa secepat kilat bas meninggalkanku. Ya Allah! Aku terkejut kerana hanya aku seorang yang menuruni bas. Lagipun, tempat bas itu memberhentikan aku bukannya tempat perhentian bas di Greenwood seperti kebiasaan. Aku langsung tidak mengenali tempat itu. Tiada peluang untukku bertanya atau membatalkan saja tempat perhentian itu. Nyata aku sudah terlewat. Asap bas pun sudah tidak kelihatan.

Aku berada di sebuah perhentian bas. Jalan raya di hadapannya lurus. Lengang. Sunyi. Kawasan sekitarnya adalah kawasan perumahan yang sedang bergelap. Jalur-jalur cahaya hanya sedikit. Kupandang ke belakang dan mendapati tidak jauh dari situ terdapat sebuah masjid. Namun, ia kelihatan gelap. Sunyi. Kelihatan seekor anjing berwarna hitam, besar dan garang sedang berlegar-legar di luar pagar masjid. Ya Allah, pada-Mu aku bertawakal. Aku segera menelefon kenalan rapatku, Puan Norliza Mohd Nordin untuk mengambilku. Pada masa yang sama, mataku melilau mencari kayu atau besi yang akan kugunakan sebagai senjata seandainya anjing itu mendekatiku.

Di mana? Tanya Puan Norliza. Susah-payah aku cuba menerangkan lokasi yang asing itu. Tambahan pula, aku tidak dapat melihat papan tanda yang menunjukkan nama masjid. Kehadiran anjing itu membuatkan aku tidak berani menghampiri masjid. Sukar Puan Norliza mentafsirkan lokasi aku berada. Tiba-tiba, sekumpulan samseng jalanan dengan pelbagai aksi motosikal yang berbahaya berhenti beramai-ramai di seberang jalan tempatku berada. Bagaikan ada mesyuarat penting di situ. Aku tiada tempat bersembunyi. Apa yang mampu kulakukan adalah tetap berdiri di tempatku dan membaca segala ayat al-Quran yang pernah kuhafal. Tawakalku memanjat langit dunia. Kebetulan, aku berjubah hitam dan bertudung labuh warna hitam. Aku menggunakan kesempatan itu untuk menyembunyikan diriku di balik warna malam. Cebisan kain turut kututup pada wajahku yang berkulit cerah.

Saat yang amat mendebarkan dalam hidupku, kelihatan anjing yang garang sedang berlari ke arahku. Kupujuk hati, anjing itu akan baik padaku kerana ia tidak menyalak. Samseng jalanan pula seakan sedang memandang-mandang ke arah lokasiku. Ketika itu, aku mengucapkan dua kalimah syahadah berkali-kali. Aku siapkan emosi untuk berjihad mempertahankan diri. Biar nyawa jadi taruhan, menyerah tidak sekali! Allah menjadi saksi. Aku bagaikan tidak percaya apabila melihat anjing itu sekadar melintasiku seolah-olah langsung tidak melihatku di balik kegelapan. Walau bagaimanapun, aku masih resah melihat samseng jalanan asyik memandang ke arahku. Aku bertambah risau membayangkan Puan Norliza mungkin tidak dapat mengagak lokasiku itu kerana dia asyik menelefonku. Tiba-tiba samseng jalanan itu beredar. Bunyi ekzos mengaum pergi, pelbagai aksi. Mereka seakan-akan memandang dengan pandangan yang kosong sahaja ke arahku sebentar tadi. Puan Norliza pula sampai, menambahkan syukurku. Hatiku yakin, Allah telah menyelamatkanku di balik tudung labuh berwarna gelap itu. Alhamdulillah!

Ya! Ya! Ya! Kudengari suara-suara hatimu yang sedang berbisik, Ramai saja yang bertudung labuh tapi tak baik. Tudung tak labuh pun masih tutup aurat. Dont judge people by its cover. Kuhormati semua kata-kata ini sepertimana kuhormati dirimu yang masih bertudung. Alhamdulillah. Aku cuma berkongsi secebis pengalaman dalam hidupku yang menyebabkan kurasakan tudung labuh terlalu istimewa. Buat adik-adik remaja yang pernah bertanya, akak harap adik menemui jawapannya.

Menyelamatkan Beg Tanganku daripada Ragut

Seorang temanku dari Brunei sudah beberapa hari tidak datang ke kelas sarjana. Aku risaukan keadaannya. Apabila dia datang kembali, aku segera bertanya. Dia menunjukkan pipinya yang calar sambil bercerita dengan juraian air mata. Dua orang pemuda yang menunggang laju meragut beg tangannya. Dia ikut terseret. Ketika itu pula dia sedang mengandung dua bulan. Hampir-hampir keguguran. Kedua-dua lututnya terluka. Pipi dan tangannya tercalar. Berdarah.

Aku sedih mendengar ceritanya. Dia memegang hujung tudungku sambil menyimpulkan, Jika akak pakai tudung labuh macam ni, tentu diorang tak nampak beg tangan akak. Kata-kata itu membuatkanku benar-benar berfikir jauh. Aku bersyukur kepada Allah s.w.t. kerana tidak pernah menjadi mangsa ragut. Baru aku sedar, rupa-rupanya antara faktor yang menyelamatkanku adalah kerana beg tanganku sentiasa tersembunyi di bawah tudung labuh. Cuba anda bertanya kawan-kawan anda yang menggalas beg tangan di bawah tudung labuh, pernahkah mereka menjadi mangsa ragut?

Mendekatkan Jodoh dengan Lelaki Soleh

Aku hairan melihat beberapa orang temanku yang mulanya bertudung labuh tapi akhirnya menukar penampilan kerana takut tidak dipinang. Aku hormati penampilannya selagi masih menutup aurat namun jika itu alasannya, dia mungkin tersilap. Aku yang tetap bertudung labuh ini juga akhirnya yang agak cepat menerima pinangan. Suamiku mengakui antara faktor yang meyakinkannya pada agamaku saat memilih bunga untuk disunting adalah kerana nilai tudung labuhku. Wanita bertudung labuh lumrahnya hanya berani dirisik oleh lelaki yang mempunyai persiapan agama. Jika malas hidup beragama, mereka akan berfikir beribu kali untuk memiliki seorang suri yang bertudung labuh. Rasa tidak layak. Rasa perlu membaiki diri terlebih dahulu.

Pernah juga aku dan suami cuba memadankan beberapa orang temanku dengan lelaki-lelaki soleh yang kami kenali. Apabila biodata bertukar tangan, gadis bertudung labuh rupa-rupanya menjadi kriteria penting seorang lelaki soleh. Malang bagi temanku yang sebenarnya baik dan berbudi bahasa, namun kerana penampilannya itu melambatkan jodohnya. Benar, kita tidak boleh menilai seseorang hanya melihat luarannya. Namun, realitinya, kadang kala masa terlalu singkat dan peluang tidak ada untuk kita mengkaji dalaman seseorang sehingga terpaksa menilainya hanya melalui luarannya. Contoh realiti, jika kita ingin membeli nasi lemak di gerai. Kelihatan penjual di gerai yang pertama ialah seorang makcik bertudung labuh. Penjual di gerai kedua pula seorang wanita tidak bertudung dan rambutnya menggerbang lepas. Mana yang kita pilih? Kenapa cepat membuat pilihan sebelum mengkaji dalaman kedua-duanya dahulu? Apa nilaian kita ketika itu? Fikir-fikirkan.

Hormatilah Selagi Masih Menutup Aurat

Tuesday, October 5, 2010

sahabat yg pling aku syg

Dalam dunia ini kita tidak punya sesiapa,
Kecuali diri sendiri..
Tetapi dalam kita bersendirian, kita beruntung kerana..Mempunyai seorang sahabat yang memahami kita…Sebagaimana kita mengharapakan keiklasan dan kejujuran...Seorang sahabat, begitulah juga dia...Tetapi kita sering terlupa akan hal itu.Cuma mengambil kira tentang harapan dan perasaan kita...Kita rasa dikhianati bila dia tidak menepati janjinya.,,,Kita tidak memberi dia peluang untuk menerangkan keadaannya.
Bagi kita, itu alasannya untuk menutup kesilapan dan membela diri...Kita juga pernah membiarkan dia ternanti-nanti kerana kita juga ada janji yg tidak
ditepati....Kita beri beribu alasan memaksa dia terima alasan kita.
Waktu itu, terfikirkah kita perasaannya…?...Seperti
kita, dia juga tahu rasa kecewa… tetapi kita sering terlupa.

Untungnya mempunyai seorang sahabat yang sentiasa memahami
Ya
ng selalu berada disisi pada waktu kita memerlukannya.
Dia mendengar luahan perasaan kita, segala rasa kecewa dan ketakutan.
Harapan dan impian juga kita luahkan.
Dia memberi jalan sebagai laluan penyelesaian masalah.
Selalunya kita terlalu asyik menceritakan tentang diri kita hingga
Kadang-kadang kita terlupa sahabat
kita juga ada cerita yg ingin dikongsi bersama kita.
Pernah kah kita memberi dia peluang untuk
menceritakan tentang rasa bimbangnya, rasa takutnya?
Pernahkah kita menenangkan dia sebagaimana dia pernah menyabarkan kita.
Ikhlaskah kita mendengar tentang kejayaan dan berita gembiranya?

Mampukah kita menjadi sumber kekuatannya sepertimana dia meniup semangat setiap kali kita rasa kecewa dan menyerah kalah?
Dapatkah kita yakinkan dia yg kita boleh dipercayai, kita boleh dijadikan tempat untuk bersandar bila terasa lemah, agar tidak rebah…?
Bolehkah kita menjadi bahu untuk dia bersandar harapan?
Sesekali jadilah sahabat yg mendengar dari yg hanya bercerita..
Ambillah masa untuk memahami hati dan perasaan sahabat
Kerana dia juga seorang manusia,
Dia juga ada rasa takut, ada rasa bimbang,sedih dan kecewa.
Dia juga ada kelemahan dan memerlukan seorang sahabat..

Sebagai kekuatan…
Jadilah kita sahabatnya itu.
Kita selalu melihat dia ketawa, tetapi mungkin sebenarnya dia tidak setabah yang kita sangkakan…
Di sebalik senyumannya mungkin banyak cerita sedih yg ingin diluahkan…
Di sebalik kesenangannya mungkin tersimpan seribu kekalutan…
Kita tidak tahu…
Tetapi. jika kita cuba jadi sahabat sepertinya, mungkin kita
akan tahu..

RENUNGILAH…

HARGAILAH SEBUAH PERSAHABATAN KERANA DISEBALIKNYA TERSIMPUL SEGALA-GALANYA…

Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. (Dale Carnagie)

Orang yang menunjukkan kebaikan kepada anda adalah sahabat yang baik. Dan orang yang menunjukkan kesalahan anda adalah sahabat yang paling baik. (Hukamak)


aku syg kamu sahabatku

Thursday, September 16, 2010

selamat har! raya a!d!lftr!


Kita ziarah menziarahi bukan kerana hendak dianggap tidak sombong, kita ke rumah terbuka bukan kerana mahu dicanang manusia yg bermasyarakat...namun kita bersalam-salaman, ziarah menziarahi, bertegur sapa dek kerana ianya disukai Nabi SAW...menjalin silaturrahim menggugurkan dosa kita dan saudara kita...renungan bsama..stelah sebulan bpuasa adakah kita masih mengamalkan ape yg kita lakukan sepanjang bulan ramadhan di bulan2 yang lain???em..mg2 kita akn terus bramal dgn ape y telah kita lakukan di bulan ramadhan sepanjg pjalanan menuju ramadhan sekali lg..insyaAllah..

من العيد و الفائزين كل عام و أنتم بألف خير. تقبل الله منا ومنكم صيامنا و صيامكم و صالح أعمالنا و صالح أعمالكم آمين يا رب العالمين

Friday, July 23, 2010

aku sayang mama



tanpa sedar, menitik air mata baca surat ni..aku copy and paste from satu website..baca, laa..

Surat ini berjaya 'menyentuh' banyak hati...selain mampu mengingatkan jasa ibu kita di Malaysia , ia mampu menaikkan semangat kita utk terus berusaha dalam lapangan masing2,dgn izin Allah s.w.t. InsyaAllah..
Surat Dari Anak Mak Yang Dah Tak Nakal...

Mak.....
Terlalu bosan rasaa duduk membilang hari.....
Dah hampir sepuluh bulan mak pergi,
Rasanya baru semalam mak peluk kiter kan sejuk syahdu masih terasa lagi nih....Mak tau tak.......
itu lah pertama kali mak peluk anak mak yang nakal ni sejak kiter dewasa.....
dan itu juga terakhir kali nya.
Emmmm...rupanya mak dah tau mak nak pergi jauh.....
nak tinggal kan anak2 mak..... nak tinggal kan dunia fana ni......

mak macam dah sedia.....
Seminggu sebelum tu......
mak dah menganyam tikar mengkuang 3 helai.....
Akak kata sampai ke pagi mak anyam tikar tuu....
tanpa rasa mengantuk, tanpa rasa letih......
kakak pun rasa hairan.....
mak tak penah buat gitu.....
pastu mak pasang radio kecil di sebelah mak......
tapi mak seolah2 tak sedar bahawa rancangan radio tu siaran siam .......
kengkadang siaran indonesia ..
mak terus tekun menganyam...
Rupanya tikar yang telah mak siapkan tu di gunakan untuk mengiringi mak ke kuburan...Pastu mak sapu sampah sekeliling rumah bersih2....
pastu mak jemur karpet-karpet. ..pastu mak ubahkan sofa ke tempat lain..mak biarkan ruang tu kosong..
rupanya kat situ jenazah mak diletakkan..paling menarik sekali mak bgtau kat maner sume duit dan barang kemas mak..
ada kat dalam almari.....ada kat dalam dalam beg.....ada dalam ASB.....ada kat dalam Tabung Haji..
mak cakap tak berapa cukup lagi......ada kat dalam gulung tikar.....masa tu mak perasan takk..??kiter gelak sakan bila mak bgtau duit dalam gulung tikar...kiter kata mak ni memang pesenn lama laaa...
mak cuma gelak jer...eeemmm...bahagiaa nya saat ituu..

Mak.....
Hari tu hari sabtu 18/08/1999 pukul 3 petang mak tiba2 sakit perut.....bila malam tu kiter sampai dari KL.....mak dah dalam kesakitan.Akak dan abang kat kampong semua dah pujuk.....mak tetap takmau pi hospital.... .
dan cuma tinggal giliran kiter sahaja yang belum pujuk..Mak kata mak takmau duduk dalam hospital.... .
tapi kiter berkeras juga pujukk..nanti di hospital ada doktor...ada ubat untuk mak..
kat rumah kami hanya mampu sapu minyak dan urut jer..

Mak tetap tak bersetuju... ..
mak memang degil..
tak salah, anak mak yang ni pon mengikut perangai mak tu..
Tapi akhirnya bila melihat keadaan mak makin teruk....
mak sakit perut sampai nak sentuh perut mak pon sakit
kami adik beradik sepakat hantar juga mak ke hospital.... ..

Mak.....amponkan kami semua...kami nak mak sehat...kami sayang mak...kami tak mau mak sakit...kami terpaksa juga hantar mak ke hospital....ampon kan kami yer mak....

Mak.....
Malam itu abang bawa mak ke hospitaldan itu lah pertama dan terakhir kali mak naik kereta kiter...Masih terbayang betapa ceria dan gembiranya mak,
kiter kata nak beli kereta....Mak asyik tanya ajer..cukup ker duitt..kiter jawab pula...kalau tak cukup, mak kan banyak duit...mak gelak ajerr.....

Lepas tu bila kereta kiter sampai....mak buat kenduri kesyukuran... ....Dan kiter masih ingat lagi...bila kiter eksiden terlanggar Ah-Chong naik motor.....Punya la kiter takut...kiter warning kakak kiter jangan sesekali bgtau kat mak.....Bila balik sahaja kampong....kiter cepat-cepat simpan keta dalam garaj.....Tapi mak perasan juga bumper depan kemek...mak tanya kenapa...?Selamba jerr kiter jawab terlangar pokok bunga.....

Mak....
tujuan kiter menipu tu supaya mak tak risau...
Maafkan kiter kerana sampai mak pergi mak tak tau hal sebenar...
mak, kiter menipu mak kan ..
ampon kan kiter.....
Mak.....
Jam 4.30 pagi 19/08 /2006
Bila tiba aja kat hospital.....
nurse tengah balut mak dengan kain putih.......
mak mesti nampak kiter jatuh terduduk di lantai hospital...
Mesti mak nampak abang cium dahi mak.....
Mesti mak nampak akak baca doa untuk mak....
Mesti mak nampak adik terduduk kat kerusi kat sudut itu...
mesti mak nampak semua tu kann...kann. .kannn

Mak tau tak....
Pagi tu balik dari hospital jam 5.20 pagi kiter mamandu dalam keadaan separuh sedar.Adik kat sebelah diam melayan perasann...Kenangan bersama mak berputar dalam kepala ini...jalan di depan terasa makin kelam.....
airmata dah tak mampu di tahan....Masa tu seandainya apa-apa terjadi di jalan itu kiter rela...Namun alhamdulillah akhirnya kiter sampai juga...i sebab kan pagi masih awal, jadi jalan tu lenggang..
kosong. ...sekosong hati ini.....Sepanjang perjalanan terasa kedinginan subuh itu lain benar suasananya.. .....
terasa syahdu dan sayu...dinginnnn. ....

Mak......
Kiter masih ingat lagi....
Kiter baca AlQuran kat tepi mak temankan mak...
Jam 11.00 pagi mak di mandi kan ....
Anak2 mak yang pangku masa mak mandi....
Mak mesti rasa betapa lembut nya kami mengosok seluruh tubuh mak.....
Kiter gosok kaki mak perlahan lahan.....
Mak perasan tak.....?

Makcik yang mandikan mak tu pujuk kiter.....
Dia kata..." dikk...jangan nangis...kalau sayang mak jangan buat gitu...jangan nangis ya.."
Bila makcik tu kata gitu...
lagi laaaa laju airmata ni...
tapi kiter kawal supaya tak menitik atas mak....

Mak.....
Sampai takat ini surat ni kiter tulis.....
kiter nangis ni.....
Ni kat dlm bilik...baru pukul 4.00 pagi....
Takder orang yang bangun lagi.....
kiter dengar nasyid tajuk "anak soleh" kiter sedih...
kiter rindu kat mak....!
Takpa la....
nanti bila kita selesai sembanyang subuh,
kiter baca yassin untuk mak...
mak tunggu ya..!
Mak..
Sebelum muka mak di tutup buat selamanya... .Semua anak2 mak mengelilingi mak...menatap wajah mak buat kali terakhir....semua orang kata mak seolah2 senyum aja...Mak rasa tak....masa tu kiter sentuh dahi mak....
kiter rasa sejukkkk sangat dahi makk.....Kiter tak mampu nak cium mak...
kiter tak daya....kiter tuliskan kalimah tauhid kat dahi mak dengan air mawar...
Airmata kiter tak boleh tahan....Mak mesti ingat kan yang anak mak ni jadi imam solat jenazah untuk mak...
tapi kite suruh tok imam bacakan doa sebab kite sebak.....
Jam 12 tengahari mak diusung keluar dari rumah....
Akak pula dah terkulai dlm pelukan makcik...badan akak terasa panas...makk...
anak mak yang seorang tu demam....

Mak tauu...
cuma akak sorang saja anak mak yang tak mengiringi mak ke tanah perkuburan.. .
Mak.....
Hari2 ku lalui tanpa kewujudan mak lagi...Begitu terasa kehilangan mak...boleh kata setiap malam selepas maghrib anak mak ini berendam airmata...Dan sampai satu tahap....masa tu malam jumaat selepas maghrib....
Selepas kiter baca yassin ngan kawan-kawan. ....entah kenapa biler kat bilik kiter keluarkan gambar2 mak pastu apa lagi...semakin kiter tenung terasa semakin sayu...tangisan tak dapat dibendung...

Mak tauu...
kiter cuba bertahan...
memujuk diri sendiri tapi tak juga reda...
Kiter rasa nak telefon mak.....
nak cakap dengan mak.....
anak mak yang ni dah tak betul kan ..?
Dan akhirnya dalam sedu sedan itu kiter telefon kampong....
Kiter cakap dengan kakak..kiter nangis lagi...
Puas la kakak memujuk kiter...
Akak kata..." tak baik laa nangis aje..doa lah untuk mak.."
Dan akhirnya akak juga nangis.....

Mak tau tak..di saat itu kerinduan terasa menusuk sehingga ke hulu hati...rasa nyilu sangat...menusuk-nusuk sehingga terasa begitu sakit dalam dada ni....Sampai sekarang bila kerinduan itu menjelma....hanya sedekah al-fatihah kiter berikan.....

Mak....
cukup la sampai sini dulu....kawan kiter dah ketuk pintu bilik tu....kejap lagi kami nak pergi solat subuh kat masjid...selalunya, kiter yang bawak mak naik motor kan ....kali ni kiter jalan kaki dengan kawan pulak...esok kiter ingat nak tulis surat kat ayah pula....Mula2 kiter tak tau nak hantar mana surat nih....pastu kawan kiter bgtau...simpan je buat kenangan..Kiter cuma tau alamat ni aje...Takper yer mak...kKiter kasi orang lain baca...
Kiter stop dulu...sebab kawan kiter dah lama tunggu tu...
akhir kata untuk mak,
I LOVE YOU SO MUCHdan jutaan terima kasih kerana membesarkan kiter...
memberi seluruh kasih sayang dari kecil sampai masuk sekolah..sampai masuk univesiti....sampai kiter boleh rase naik kapal terbang...boleh rasa duduk kat negara orang... sampai akhir hayat ini jasa mak tak akan mampu kiter balas..

Sekian terima kasih,

Thursday, July 8, 2010

Nota Cinta (cerpen)



"Hari ni, saya menang pertandingan pidato di sekolah. Esok, saya ada lagi pertandingan bahas. Lusa pula, ada persidangan di UIA. Awak jaga diri sementara saya takde ye? Bukan saya tak nak mesej, tapi saya sibuk. Jangan tinggal solat."

Hafiz membaca mesej itu dengan perasaan berbunga. Wardah, gadis yang memang disayanginya dari dulu lagi. Wardah, bagi Hafiz memang sesuai dengan namanya. Wardah memang sekuntum mawar nan indah. Harum mewangi. Sukar didekati dan indah di hati.

Namun Hafiz tidak pernah bertemu Wardah. Sekadar mendengar suaranya yang lunak dan bisa menggugat hati. Bukan dia tidak berkeinginan untuk bertemu, namun tempat tinggal mereka sangat jauh. Mereka berkenalan melalui seorang kawan pada dua tahun lepas.

Wardah tersenyum. Selama 2 tahun perkenalan mereka, Hafiz menjadi permata hatinya. Wardah memang seorang wanita solehah. Namun perkenalannya dengan Hafiz menjadi titik tolak perubahannya. Dia lupa makna zina hati yang dia laungkan pada tazkirah di sekolah. Dia lupa pesan ustazah agar jangan bercinta pada usia muda, tambahan lagi untuknya yang masih bersekolah. Apatah lagi dia akan menduduki peperiksaan besar SPM pada tahun itu.

“Wa, aku tengok kau dah lain. Kau dah pandai layan lelaki kan? Aku tahu kau sukakan Hafiz tapi ingatlah Wa, cinta sejati hanya pada Allah,” Ujar Fiza, sahabat Wardah pada suatu hari.
“Fiza, aku kan masih solat? Lagipun kami berpesan-pesan ke arah kebaikan. Seperti yang dianjurkan Islam,” Balas Wardah, agak teruji.

“Aku rasa kau dah salah konsep, Wa. Dah habis ke perempuan kat sekolah ni? Ramai lagi aku tengok yang tudung ‘pakai buka’, berkepit dengan jantan sana sini, kau tak nak berpesan-pesan ke arah kebaikan untuk tu ke Wa? La taqrabuzzina, janganlah kau mendekati zina. Wa!”
“Aku harap kau janganlah masuk campur. Soal zina, tak perlu kau ingatkan aku. Aku dah cukup faham maksud itu. Kami tak pernah bertemu. Macam mana kami berzina?”

“Kau dulu pernah beri tazkirah soal zina hati. Takkan lupa? Bila hati saling mengingati, aku tengok kau dah lalai! Lagipun, Allah larang kita mendekati zina, bukan melakukan zina. Kau belum terlewat untuk bertaubat. Lupakanlah Wa, apa tak cukupkah Allah sebagai kekasih kau? Dia yang menemani kau siang malam, Yang Maha Mendengar setiap luahan hati?”

Wardah terdiam. Namun baginya ungkapan Fiza hanya mencurah air ke daun keladi. Dia ingin Hafiz menjadi miliknya!
Hafiz menikmati makan malamnya dengan lahap. Hari ini kepenatan menjeratnya kerana terlalu sibuk dengan tugas kepimpinan di sekolahnya. Namun, Hafiz bersyukur diberi peluang sebegitu. Dia tidak mengeluh dengan tugasan seperti itu. Baginya, segala-galanya adalah tanggungjawab yang diamanahkan. Dan tugasnya adalah sebagai pelaksana.

Mungkin hari-hari Hafiz tidak seindah ini jika Wardah tidak menemani hidupnya. Walaupun Hafiz menyedari hakikat bahawa mereka menghampiri zina, Hafiz sentiasa terpukau dengan janji manis Wardah bahawa mereka hanya berkawan. Namun perasaannya sukar ditepis sama sekali. Dia manusia biasa yang tidak mampu menafikan perasaan cinta yang mula bertunas dalam hati.

Telefon hafiz berdering.

Pantas Hafiz menggapai telefon bimbit di meja. Panggilan dari Wardah

“Hafiz?”

“Ya, saya,”

“Awak sayang saya?”

“Emm, kenapa awak tanya?”

“Saya tanya sebab nak awak jawab,”

“Wardah, awak perempuan terbaik yang saya kenal. Tak mungkin tiada perasaan cinta saya terhadap awak,”

“Awak cintakan saya?”

“Ya, saya cintakan awak,”

Dan malam itu menjadi saksi antara dua jiwa itu. Sesungguhnya begitulah syaitan merasuki kita, secara terang-terangan ia bukanlah cinta yang hina, namun menjebakkan dua insan itu ke alam yang melalaikan.

“Aku nampak semalam kau keluar dengan Ina?” soal Hafiz curiga. Perbuatan sahabatnya, Aiman, menggugat ketenangan dan kewibawaannya sebagai seorang sahabat karib.

“Jadi?” Aiman seolah-olah mencabar Hafiz.

“Aku tak suka. Perkara tu Allah larang,”

“Hafiz, Hafiz! Mentahnya pemikiran kau. Macam mana pula soal hubungan kau dengan Wardah? Kau ingat aku tak tahu? Habis, yang kau bercinta dengan dia tu? Ada Allah suruh?”

“Aiman, kami bercinta cara Islam. Sekurang-kurangnya lebih baik daripada engkau!”

“Ahh, bercinta secara Islam. Kenapa ramai yang kabur dengan persoalan itu? Bukankah itu tipu daya syaitan. Walaupun aku dengan Ina, aku dan dia tidak hipokrit macam kau! Ketua pengawas apa kau ni? Sebelum kau kata baju orang lain kotor, tengok baju sendiri, itu nasihat aku!” kata Aiman berang sambil berlalu pergi.

Hafiz tertunduk di situ, di sebuah taman berhampiran rumahnya. Dia menundukkan kepalanya. Perlahan-lahan, dia berjalan pulang. Dalam perjalanannya, dia bermuhasabah. Ya Allah, dosakah aku? Aku marah apabila sahabatku menghampiri zina namun aku juga begitu! Aku ke surau namun aku juga menghampiri lembah syaitan. Manusia apakah aku?

Malam itu Hafiz bertahajud. Bermunasabah dan merenungi segala dosa-dosanya. Bagaimana suara Wardah yang mencairkan hatinya, dan bagaimana dia asyik melayari alam percintaan dengan Wardah. Dia senang begitu, bermunajat sendirian dan mengadu pada Allah. Biasanya pada malam-malam begitu masanya dihabiskan dengan menelefon Wardah hingga lewat pagi. Namun malam itu dia selesa menutup telefonnya dan menyerah pada Allah. Malam itu juga dia harus membuat keputusan.

“Eeesh! Mana Hafiz ni! Biasanya dia telefon aku, ni, mesej pun takde! Telefon pulak off! Dia ada perempuan lain ke?” rungut wardah sendirian. Hatinya gelisah. Walaupun jam menunjukkan pukul empat pagi, namun dia setia menunggu Hafiz. Dia mahu tunjukkan pada Hafiz bahawa dia gadis yang sabar, mungkin, Hafiz mempunyai urusan yang perlu diselesaikan.

Tiba-tiba telefonnya berbunyi. Dia menerima mesej daripada Hafiz.

“Wa, jangan tipu saya lagi! Cukup sampai di sini hubungan kita!”

Wardah terkesima. Dia buntu, apa yang Hafiz maksudkan? Perlahan-lahan, dia membalas mesej itu.

“Apa maksud awak? Awak tak sayang saya?”

“Sudahlah Wa. Pergilah dari hidup saya. Saya tak perlukan perempuan macam awak lagi!”

Wardah mula menitiskan air mata apabila mesejnya tidak dibalas. Dia beberapa kali menelefon Hafiz tetapi tidak berjawab. Kali ini dia pasti, Hafiz akan meninggalkannya tanpa sebab!

3 bulan berlalu dengan perit. Wardah sedaya upaya melupakan Hafiz. Setiap hari Wardah memeriksa peti emelnya sejak Hafiz memadam telefonnya. Hafiz pasti akan meninggalkan sesuatu! Hafiz bukan sejahat lelaki lain. Wardah tahu itu semua.

Hinggalah pada suatu hari, Wardah memperoleh berita yang dinanti-nantikan. Terketar-ketar jarinya tatkala membuka emel yang bertajuk ‘Nota Cinta’ itu…

Subject:

Nota Cinta

From:

“Hafiz Haikal”

To:

wardah@yahoo.com

Assalamualaikum...

Kehadapan Wardah, mawar yang dirahmati Allah

Mungkin semasa awak membuka emel ini perasan awak sangat jelik, benci, kecewa dan banyak lagi terhadap saya.Saya faham itu semua, tapi apa saya harus buat, ini saya lakukan semua untuk mencari redha Allah. Saya pun tak tahu nak mula dari mana, tapi saya harap awak faham apa yang saya tulis.

Sebenarnya mesej yang saya hantar pada pagi itu memang dirancang. Mesej itu sengaja saya reka untuk saya jauhkan perasaan cinta saya kepada awak. Mungkin awak terkejut dengan sikap saya, tapi ada makna di sebalik semua tu.

Sebab utama saya hantar mesej macam tu sebab nak biar awak benci kat saya dan menjauhkan diri dari saya. Kenapa saya nak jauhkan diri dari awk?.. Selama kita menzahirkn rasa cinta dan sayang semenjak tu la hati saya rasa lain. Untuk pengetahuan awak bila saya lafaz sayang dan cinta kepada awak dan awak pula membalasnya saya terasa jiwa saya jauh dari Allah, nafsu syahwat saya naik, rasa ke arah maksiat tu ada walaupun kita tak pernah bersua. Agak remeh kan kalau orang lain baca, tapi untuk saya yang mempunyai iman yg rendah macam2 boleh jadi kat saya. Mungkin awak sebagai wanita tak rasa keadaan begitu tapi saya seorang lelaki memang menyebabkan saya lemah. Saya takut akan Allah, kekadang saya nasihatkan kawan saya jangan buat benda 2 tapi saya buat jugak. Orang pandang saya selalu pakai songkok kat sekolah macam alim, pergi masjid tapi buat benda tu, tak ke saya ni munafik?

Saya sedar apa yang saya buat mendukacitakan hati awk. Hati mana yang boleh terima difitnah begitu. Tapi bila saya buat begitu saya juga rasa berdosa sebab memfitnah wanita yang solehah. tapi apa kan daya desakan hati.
Awak memang wanita hebat, setiap kali awak menceritakan kejayaan awak memang saya cemburu. Kekadang saya fikir kenapa saya tak boleh jadi macam awak. Tapi saya tetap bersyukur dapat kawan dengan awak. Serius saya katakan awak sahajalah kawan wanita yang paling rapat dengan saya, yang lain cuma kawan biasa, jarang saya berhubung dengan mereka.

Untuk terakhir sekali, perasaan cinta dalam diri saya terhadap awak memang tertanam dalam hati saya, sebab awak cinta pertama saya. Saya tak pernah bercinta. Masalah yang saya hadapi sekarang mcm saya katakan di atas tu la. Walaupun agak remeh tapi saya pandang serius terhadap benda ni. Sebab Allah tak redhai sebuah hubungan selain daripada pernikahan. Saya harap dengan penjelasan saya awak akan faham lebih-lebih lagi awak belajar dlm aliran agama. Sekiranya kita ada jodoh tak kan ke mana. Itu janji Allah.


Wassalam..
Ikhlas dari hamba yg mencari redha Allah:
HAFIZ HAIKAL

Malam itu Wardah bersujud, pada Allah dia serahkan diri… Hari-hari dilaluinya dengan redha, tanpa rasa dendam sedikitpun terhadap Hafiz. Nota cinta Hafiz telah mengubah hidupnya. Hinggalah Wardah memperoleh keputusan cemerlang dalam peperiksaannya dan Berjaya melanjutkan pelajaran dalam bidang perubatan di Universiti al-Azhar, Mesir.
Wardah merenung jauh ke Tasik Titiwangsa yang damai itu. Dilihatnya pasangan-pasangan muda berpegangan tangan tanpa segan-silu. Dia bermuhasabah dalam hati. Andai satu ketika dulu dia hanyut dibuai cinta dengan Hafiz, pasti gelaran doktor pakar mustahil disandangnya. Sejenak dia memikirkan kata-kata Umminya semalam…

“Wa, bila nak menikah? Ummi teringin nak bermenantu,”

Soalan Ummi itu menggegar tangkai hati Wardah. Kenangan yang cuba diluputkannya bertahun-tahun dahulu kembali mengusik. Jauh di sudut hati, Wardah masih mengharapkan Hafiz yang entah ke mana itu. Dengan menarik nafas panjang, Wardah menyahut,

“Sesiapa sahaja yang Ummi carikan, dialah jodoh Wardah,”

Wardah merenung cincin perkahwinan di jarinya. Cantik! Sekali pandang Wardah tahu, suaminya pasti dari kalangan orang berada. Hatinya masih berdebar-debar. Sejak akad nikah tadi, dia masih belum melihat wajah suaminya. Walaupun Hafiz berada dalam hatinya, dia redha. Biarlah, pilihan Ummi pasti yang terbaik buatnya. Wardah memejam mata rapat-rapat, ditahan air matanya dari menitis. Dia ingin menjadi bintang timur buat suaminya. Biarlah dia seorang…

“Wardah Alia binti Syukri, sesungguhnya cinta itu lebih indah melalui sebuah ikatan mulia bernama perkahwinan…” Bisik suaminya, suara yang mendamaikan hatinya.

Wardah membuka matanya, dan menatap wajah penaung jiwanya kini… Hafiz Haikal…

Sedar tak??

Rasa MALU..
Yang seharusnya ada pada setiap wanita..

Rasa MALU..
Yang seharusnya menjadi benteng maruah kita..

Rasa MALU..
Juga yang seharusnya menyedarkan kita akan siapa diri kita..

Jadinya..
Setiap langkahmu selama ini..
Tanpa rasa takut padaNya..
Tanpa rasa berdosa padaNya..

Apa masih tidak cukupkah rasa malu dalam dirimu?

"Sesungguhnya wanita itu aurat. Dan seorang wanita benar-benar keluar dari rumahnya tanpa ada halangan atasnya, lalu syaitan mengangkat pandangan kepadanya seraya berkata, 'Sesungguhnya engkau tidak melewati seseorang melainkan engkau menjadikannya tertarik kepadamu....'" - (HR Thabrani)

Takutlah wahai diriku dan dirimu yang bergelar wanita..
Sesungguhnya engkau umpama bunga..
Yang mungkin baru berputik menunjukkan warna..
Merah, biru, kuning, apa sahaja..

Tapi awas!
Kuntuman yang sedang mekar..
Turut bersamanya haruman yang tersebar..
mungkin saja dirimu tidak sedar..

Engkau tidak bersendirian..
Sebenarnya engkau diperhatikan..
Dek kumbang yang berpergian..
Mencari tempat persinggahan..

Lebih ku khuatiri..
Dirimu dihampiri..

Engkau kemudiannya lupa membina bentengmu..
Yakni rasa MALU dengan sang kumbang yang menghampirimu..

Juga ku khuatiri..
Pabila dirimu dihampiri..
Kau semakin lupakan diri..
Membiarkan dirimu disinggahi..

Wahai diriku dan dirimu yang bergelar wanita..
Sedarlah.. Dirimu di dalam pengawasanNya..
Engkau bukan Khadijah wanita mulia..
Engkau juga bukan Aisya Humaira..
Apatah lagi rabiah kekasihNya..

Engkau hanya insan biasa..
Umpama bunga..
Mudah saja dipetik kelopaknya..
Seandainya tak dipagari malu,
Kan mudah juga layu..

Wahai saudariku..
Aku malu..
Pada diriku..
Pada dirimu..

Ya Allah..
Aku juga rasa malu..
Malu kerna aku lupa untuk malu,
Malu yang seharusnya hanya padaMu..

Tahukah kamu Rasulullah s.a.w pernah bersabda..
"Wanita itu aurat yang tertutup.."

Maka..

Wahai diriku dan dirimu yang ku kasihi keranaNya..
Tutuplah dirimu dengan pakaian malumu..
Bentengilah dirimu dengan rasa malu..
Lebihkan rasa malumu
Lebih lagi di hadapan Penciptamu..

Saudariku.. Ayuh. Takut padaNya..
Sungguh, kebanyakan 'kayu api' di neraka adalah golongan kita..
Ini satu peringatan.. Buat diriku dan kita semua..

Bismillahirrahmanirrahim..

Ya Allah.. Peliharalah aku..
Janganlah Kau menghukumku pabila aku tidak melakukan
apa yang ku katakan..
Ya Allah.. Peliharalah aku..
Sungguh Kau Maha Mengetahui akan apa yang ku usahakan..
Sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa
telah ku usahakan apa yang ku katakan..
Kerna Kau juga menyaksikan
Betapa aku bersungguh mengusahakan apa yang aku katakan..
Maka dengan itu..
Ampunilah aku atas segala kekhilafan..
Amin ya Rabbal 'alamin..

Wasalam..